Britisia – Garut- Menanggap berita suimpang siur ini, pengembang memberikan waktu AAP selama 1 minggu untuk mengklarifikasi.
“Saat saya menjelaskan kondisi, saudara Aas ini menjawab buat apa saya datang kalo pembangunan tidak beres, berita simpang siur, bagaimana saya mau percaya untuk menginvestasikan uang saya di pasar yang masih kacau waktu itu. Kami sebagai manusia biasa yang sedikit sudah lelah dengan sikon yang kami kondisikan tidak ada keberpihakan kepada investor menjawab dengan lantang, boleh dong saya mengatakan kepada akang saya juga tidak percaya kalo akang bisa bayar, dimana untuk kios yang belum ikut validasi diharapkan bayar tunai tidak bisa kredit, dan nanti bisa ajukan kredit bila HGB diatas HPL sudah kami serahkan kepada pedagang yang sudah membayar lunas pada 2016,” paparnya.
Akhirnya, kata Elva, Aas melakukan penawaran agar proses pembayaran bisa dicicil, sehingga pengembang pun memberikan kelonggaran bahwa hal itu bisa dilakukan dengan proses cicilan sebanyak 3 kali, mulai November 2015 hingga Januari 2016 sebelum aktivitas berdagang di mulai. Dan setelah mendengar penawaran bisa dicicil 3 kali, Aas dengan Dede Nurochim pamit untuk bicara dengan keluarga ke Serang dan malamnya akan kembali sekitar pukul 20.00 dan meminta pengembang menunggu.