Nara Sumber kedua Prof Hardinsyah, mengawali bedah buka dengan menyampaikan apresiasi kepada penulis buku karena telah menuangkan kisahnya dengan sederhana dan menarik. Sungguh jarang orang yang bisa menulis seperti ini. Selanjutnya Prof Hardinsyah Guru Besar Ilmu Gizi IPB University, memaparkan hasil analisis kandungan gizi terhadap 12 menu diet di dalam buku tersebut yang diterapkan selama 5.5 bulan (29 juni sampai 14 Desember 2020). Kandungan Energi dalam diet pada dua minggu pertama 953 kkal/hari kemudian sebulan kemudian menurun menjadi 400-500 kkal/hari dan turun lagi menjadi sekitar 250-300 kkal pada bulan-bulan berikutnya. Kesimpulan saya dietnya dimuali dengan diet Rendah Energi (Diet RE) kemudian dilanjutkan dengan diet Sangat Rendah Energi (Diet SRE), ungkap Prof Hardinsyah.
Dengan diet begini insulin rendah, dan kekurangan energi tubuh diambil dari pemecahan cadangan glikogen pada tahap awal, kemudian berlanjut pemecahan cadangan lemak sampai defisit energi via diet dan olahraga ditiadakan. Berbagai keluhan atau masalah efek samping pasti ada pada setiap diet ekstrim. Dalam proses ini banyak cairan, keton dan elektrolit terbuang berupa urin. Suplemen gizi mikro diperlukan untuk mengatasi kekurangan gizi mikro; dan suplemen asam lemak esensial diperlukan untuk menjaga fungsi empedu. Selagi tidak ada komplikasi, dengan disertai minum, olahraga dan tidur yang cukup dan di bawah pengawasan professional dan kedisiplinan klien maka permasalahn ini diupayakan diminimalkan. Berat badan yang turun tersebut sekitar 65-75% adalah dari cadangan lemak dan selebihnya adalah air dan masa tubuh tanpa lemak yang terlarut.