BRITISIA – Swasti Sabdastantri, bassis KOTAK itu, menikmati momentum bersejarah dalam hidupnya. Ia menyukai konsep resepsi kedua pernikahannya di Jakarta, yang dilangsungkan dengan adat Betawi. Ada palang pintu yang mempertontonkan adu jawara dengan kemampuan silatnya.
“Konsepnya suka banget,” ucap wanita yang akrab disapa Chua itu, Sabtu, (13/9/2014), saat ditemui di kawasan Senen, Jakarta Pusat.
Dan, yang mengesankan wanita kelahiran Makassar, 3 April 1988 itu, ketika dalam resepsi diminta memainkan tehyan, sebuah alat musik gesek tradisional Betawi. Chua mengaku kesulitan memainkannya karena tak terbiasa.
“Susah banget, alhamdulillah bisa,” lanjutnya.
Firman, suaminya merasa lega menyaksikan Chua mampu memainkannya dengan baik. Lagipula Chua memang sudah latihan ekstra beberapa hari sebelumnya. “Alhamdulillah, lancar,” timpal Firman.
Resepsi ini merupakan kali kedua. Sebab, keluarga Firman berasal dari Betawi. Sementara, resepsi pertama diadakan di Salatiga, Jawa Tengah. Alasannya, keluarga besar Chua rata-rata tinggal di sana.
Nah, letak kesamaan dari dua resepsi itu suasananya kekeluargaan. “Karena ini sekali seumur hidup, jadi kami mau bikin yang benar-benar suasananya kekeluargaan. Kami hormati keluarga cowok. Dan, mereka menghormati kami kemarin di Salatiga,” terang Chua. (bir)