Gara- Gara “Premiere With Live Performance – Pemutaran Video Pagelaran Sabang – Merauke”, Kikan Namara Ngambek sama Suami

Menjadi music director tentu bukanlah pekerjaan mudah. Terlebih dalam pagelaran sekelas Sabang – Merauke. Kikan dituntut dapat menyampaikan esensi secara tepat dari setiap musik, lagu, dan tarian yang dipertunjukkan agar tak meleset dari konteks.

Tak hanya itu, Kikan juga harus memastikan alunan musik terdengar sempurna, Kikan harus membagi fokus ketika tampil sebagai penyanyi. Karena pada saat tampil di pagelaran, selain mengharuskannya melantunkan suara merdu, Kikan juga harus berganti empat busana tradisional dengan waktu terbatas di belakang panggung.

“Yang paling menantang adalah karena setiap daerah memiliki ceritanya sendiri-sendiri, jadi tuntutan mood yang kita sajikan harus sesuai sama lagunya. Sementara di back stage aku yang paling grasak grusuk karena aku harus ganti baju sampai empat kali. Itu lumayan seru dan bikin stres. Makanya waktu awal suamiku yang jadi produser pagelaran ini ngajak aku jadi music director aku sempat ngambek dan diemin dia tiga hari,” ungkap Kikan.

Pagelaran ini menampilkan 21 lagu daerah dan satu lagu nasional, yang dibawakan dengan apik secara bergantian oleh lima penyanyi. Selain itu pagelaran ini melibatkan 46 musisi tradisional dan modern serta 135 penari yang telah berpengalaman baik di Tanah Air dan kancah internasional. Nama-nama besar di panggung seni pertunjukan turut ambil bagian dalam pementasan ini. Untuk urusan visual, Sandhidea Cahyo Narpati, Pulung Jati, Dian Bokir dan Rizky Dafin berkolaborasi di lini koreografi. Nuansa etnik kedaerahan juga terasa kental di pagelaran ini berkat Kidung & team di bagian penata musik tradisional serta dukungan dari Ava & Team Orchestra. Harmonisasi para pengisi acara ini disimpul dengan manis oleh sutradara Rusmedi Agus. (Apin)