Hanif Andarevi Bangkit Dari Masa Terpuruk Dengan Mini Album Receiver

 

Lagu-lagu di Receiver mungkin akan mengagetkan bagi mereka yang kenal Hanif Andarevi melalui interpretasi lagu-lagu yang diunggahnya ke YouTube dan TikTok, atau mereka yang mendengar single-single pop Indonesia dari awal karirnya seperti “Juli” dan “Candu Sampai ke Nadi” yang dirilis di tahun 2020 setelah melalui program inkubasi Trinity Optima Production. Namun bagi Hanif sendiri, kelima lagu yang diciptakannya bersama Lina Sjarief ini adalah dampak alami dari selera dan referensinya yang semakin berkembang. “Beberapa tahun belakangan ini, aku menemukan kenyamanan dan makna dari cara berbagai musisi menyampaikan cerita yang personal dan emosional bagi mereka. Jadi aku mulai tertarik membuat musik dan lirik yang lebih berupa cerita atau perjalanan,” kata Hanif, yang menyebut Blondeoleh Frank Ocean, Punisher oleh Phoebe Bridgers, Lizzy McAlpine, Searows dan Conan Gray sebagai inspirasinya untuk Receiver.

Artwork Receiver

Dengan kembalinya ke kancah musik, Hanif Andarevi berharap para pendengar Receiver juga bisa menemukan perjalanannya sendiri melalui kegelapan. “Aku sangat berharap para pendengar bisa merasakan perjalanan Receiver. Aku percaya bahwa dalam masa-masa kegelapan, kita pasti tetap punya sebuah percikan kebaikan dan harapan di dalam hati yang menunggu waktu untuk bisa dibakar lagi,” katanya. “Akan datang saatnya untuk berdamai dengan diri kita, dan akhirnya bisa navigasi ulang dan kembali mencari tujuan yang baru.” Persis seperti halnya Hanif Andarevi telah menemukan tujuan baru dalam bermusik melalui Receiver.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *