BRITISIA.com – Beberapa kasus kejahatan seksual belakangan sedang menjadi pembicaraan. Mirisnya, dilakukan di lembaga sosial dan pendidikan. Masalah ini juga menjadi keprihatinan Mind Technology Expert (Pakar Teknologi Pikiran), Coach Rheo.
“Saya prihatin dengan apa yang terjadi,” kata Coach Rheo baru-baru ini.
Kasus kekerasan seksual di Indonesia, ujar Coach Rheo, ibarat fenomena gunung es yang kini makin mengkhawatirkan. Tak hanya dari datanya yang terus meningkat. Tapi beberapa pasien Coach Rheo pernah mengalaminya langsung.
Salah satu pasien remaja profesional muda yang kerap dijuluki seorang Mind Technology Expert ini mengaku pernah diremas dadanya di toko buku di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta.
“Waktu kejadian itu dia terdiam, tidak berani teriak. Takut, malu. Dia membawa semua trauma itu seumur hidupnya,: kata Coach Rhe geram.
Klien lainnya, cerita Coach Rheo, mengaku pernah diberi minuman alkohol sampai mabuk kemudian disetubuhi. Perbuatan asusila itu direkam oleh pelaku dan mengancam akan disebarkan jika korban melapor.
“Mungkin ini seperti kisah di film-film. Tapi mereka yang datang adalah memang orang-orang yang mengalami trauma mendalam atas kejadian yang dialami. Tidak berani melapor. Sebab pelakunya punya kuasa. Korban sangat takut,” papar Coach Rheo.
Sebaliknya, papar Coach Rheo, para predator pelaku pelecehan seksual senang dan bangga merasa ‘powerful’ merasa ‘berdaya’ dan mampu ketika berhasil melakukan aksinya. Seringkali juga pelecehan seksual ini muncul karena trauma masa lalu pelaku.
Terhadap perempuan yang mengalami kekerasan seksual, Coach Rheo menghimbau, jangan takut melaporkan, ataupun meminta bantuan. Saat ini banyak lembaga dan komunitas yang membantu terkait kekerasan seksual. Termasuk Gading Counseling & Empowerment Center yang didirikannya.
Saat ini teknologi dunia pikiran dan kejiwaan, terang Coach Rheo, sudah berkembang. Trauma puluhan tahun akibat beban emosi mendalam, bisa dituntaskan dalam satu atau dua kali pertemuan. Para korban pelecehan seksual, maupun pemerkosaan yang pernah datang kepadanya memilih membuang beban emosi mereka untuk kembali bahagia.
Berdasarkan pengalaman menangani klien, mereka mengaku bisa kembali ceria dan merasa bahagia. Terbukti sampai bertahun setelahnya, mereka tetap baik-baik saja.
“Tanpa merasa ketakutan yang dulu mereka alami selama puluhan tahun, merasa jijik, merasa rendah, dan takut bersosialisasi. Semua mereka konfirmasi hilang sempurna dari diri mereka,” tutur Coach Rheo.
Coach Rheo kini membuat kelas baru bertajuk the Art of Living. Sebuah seni untuk menjalani kehidupan yang penuh makna. Ia juga baru saja menyelesaikan seminar “Kembalikan Bahagiamu,” yang membahas secara lengkap bagaimana membuang timbunan trauma masa lalu. Coach Rheo juga menjadi salah satu keynote speaker di acara Mega Seminar “Harta, Tahta, Wanita.”
Podcast terakhir, ia membantu memulihkan trauma kehilangan pasangan tercinta, yang dialami oleh pengusaha Dhoni Ramadhan. Coach Rheo berhasil membuat kembali pemilik Rumah Produksi Putaar Film ini tersenyum lega dalam satu pertemuan saja./*