Britisia- Penangkapan Patrick Morris pada Selasa (4/7) lalu di kediamannya di kawasan Bintaro, Tanggerang menuai protes dari pihak keluarga. Maratul Habibah atau yang biasa dipanggil Ara, istri dari Patrick menganggap jika penangkapan suaminya tersebut tak ubahnya seperti penculikan.
Ketika ditemui di Polda Metro Jaya, Selasa (4/7) lalu, sambil menitikan air mata, Ara menceritakan kronologis penangkapan suaminya. Menurut Ara, malam itu dirinya sedang berada di kamar, sedangkan suaminya berada di ruang bawah sedang menonton televise.
Tiba-tiba saja, Ara mendengar teriakan dari pembantu rumah tangganya. Ara pun langsung berbegas menuju ruang bawah. Saat itu, ia melihat sang suami telah berada di dalam mobil bersama beberapa orang lainnya. Karena takut, Ara kembali berlari menuju kamarnya.
”Saya pikir berantem sama siapa. Pada saat ke bawah katanya polisi. Suami saya sudah nggak ada. Sudah di dalam mobil. Saya takut diculik. Saya kunci kamar dan langsung telpon lawyer,” jelas Ara.
Tak ada ucapan selamat tinggal. Seketika itu, sang suami langsung dibawa entah kemana. Ara pun langsung menghubungi ketua RT dan satpam setempat.
”Suratnya mana? Saya simpulkan itu diculik. Saya tanya security, katanya mereka menunjukan. Sampai sekarang saya tidak dibangunin. Tidak tahu suami dimana,” keluh Ara.
Ara memang sangat geram dengan penangkapan suaminya. Ia menilai penangkapan itu tak sesuai dengan prosedur. Bahkan sebagai seorang istri, Ara sama sekali tidak dihubungi oleh pihak kepolisian.
”Kita hanya minta keadilan. Justru kami yang tertipu, tapi kami yang diginiin. Kami mencari keadilan sudah lama. Saya orang biasa. Cuma ikuti prosedur. Saya mau hak saya kembali, itu aja,” paparnya.
Seperti diketahui, Patrick dilaporkan oleh artis Jeremy Thomas atas sengketa vila di pulau Dewata Bali.
(Apin)