Namun hingga saat ini, tidak pernah ada warga yang mendapat kejelasan nasib sertipikat rumahnya. Karena itu juga mereka tidak bisa menunaikan kewajibannya membayar PBB.
Selama ini warga Green Lake Cibubur sudah melakukan berbagai upaya untuk mendapat kejelasan hak mereka. Mulai dari menggeruduk BTN, developer dan notaris, sampai mengirimkan surat somasi.
“Tapi protes kami tidak pernah digubris. Termasuk dari BTN yang menjawab surat somasi bahwa mereka mengaku hanya monitoring tanpa kejelasan seperti apa monitoring tersebut,” kata Titin Hermaneti, salah satu nasabah KPR BTN di Green Lake Cibubur.
Yang lebih memprihatinkan adalah nasib seorang guru bernama Hermi Ria Harmonis. Bari Akbar, suami Hermi, mengaku sudah menunaikan kewajibannya dengan melunasi seluruh cicilan KPR di BTN sejak Oktober 2022.
“Tapi hingga saat ini kami belum mendapatkan hak kami. Hanya PPJB, tak ada kejelasan mengenai sertifikat, PBB, IMB, surat roya, dan dokumen lainnya,” kata Bari Akbar.
“Karena tidak ada itikad baik dari BTN, developer, notaris, dan pemilik lahan, kami terpaksa membuat laporan polisi. Padahal kami hanya ingin hak kami diberikan,” tambahnya.