“Bismillah, bila saja gagasan ini dijalankan di pemerintahan, insya Allah akan lebih baik,” tambahnya. Yusuf mansyur juga memaparkan penanganan kemacetan di Jakarta. Menurutnya, salah satu penyebab kemacetan di Ibu Kota salah satunya lantaran banyaknya pelajar yang jumlahnya cukup banyak bergerak dalam waktu yang bersamaan. Para pelajar dari berbagai daerah di Jakarta sama-sama bergarak bersamaan di pagi hari. Mereka (pelajar) bisa bergerak menggunakan angkutan umum hingga dua kali atau lebih untuk menuju sekolahnya. Begitu pula dengan sejumlah lainnya yang menggunakan kendaraan pribadi baik roda empat maupun roda dua bersamaan menuju sekolah yang sama. Pola asrama atau dikenal boarding school ini, katanya, bisa diterapkan di sekolah-sekolah yang ada di Jakarta, mulai dari tingkaran SD, hingga SMA. “Contohnya kan sudah dialami para pelajar itu ketika mereka menggelar kegiatan pesantren kilat di sekolah masing-masing, ada yang sepekan bahkan ada yang dua pekan,” jelasnya.
“Saya punya mimpi Jakarta lebih dikenal dari Paris dan New York, bukan mimpi gado-gado, ketoprak, dan rujak betawi mendunia,” kata sang ustadz, Ahad (27/3).