Dalam kesempatan itu, Zaini menceritaan awal mula dirinya tertarik dengan investasi yang digagas Ustaz Yusuf Mansur.
“Dari 2009 itu ada beberapa kali saya terima. Tetapi yang tidak saya terima dari Januari 2010 hingga sekarang. Yang saya setorkan hanya Rp80 juta,” paparnya.
“Saya sebagai investor di investasi batu bara ini sebesar Rp80 pada tahun 2009. Kemudian investasi ini tidak dibayarkan sejak Januari 2010, sehingga sampai dengan gugatan yang saya masukkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,” lanjutnya
Terkait nilai gugatannya yang tergolong sangat fantastis itu, Zaini menjelaskan hitung-hitungannya.
“Karena ini tidak dibayarkan dan mereka tidak mengatakan bahwa perusahaan ini rugi atau tidak, tetap saya klaim semua. Jadi dibulan pertama ketika saya setor Rp80 juta, terus dibulan kedua seharusnya saya menerima keuntungan 11,3 persen,” ungkapnya
“Karena ini tidak dibayar, sehingga dibulan kedua saya masukkan sebagai modal, kemudian bulan kedua tidak dibayar juga, kemudian keuntungan itu saya masukkan sebagai modal dibulan ketiga sampai dengan 131 bulan,” tambahnya.