“Anatomi mayat segar memungkinkan dokter memahami detail jaringan di bawah kulit manusia dengan lebih baik. Ini penting untuk memastikan prosedur estetika seperti pemasangan benang atau filler dilakukan dengan presisi tinggi,” jelasnya lagi. Kegiatan tersebut melibatkan dokter dari berbagai negara, termasuk Argentina, Paraguay, Malaysia, Albania, hingga Amerika Serikat, mencerminkan skala global acara ini. ISWAM 2024 mendapat dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan RI, menjadikannya tidak penting dalam pendidikan kedokteran di Indonesia. “Ini adalah kolaborasi yang mencetak sejarah baru, terutama untuk memperkenalkan metode pendidikan berbasis anatomi di bidang estetika anti-penuaan,” kata dr Teguh. Sementara itu, dr Hendry Hartono, Sekjen Dunia ISWAM dan Presiden ISAM Indonesia, menekankan pentingnya memahami anatomi untuk meningkatkan kualitas praktik estetika medis. “Pengetahuan mendalam tentang anatomi sangat penting agar dokter dapat bekerja dengan percaya diri dan akurat, sehingga menghasilkan hasil terbaik bagi pasien,” ungkap