“Selain menimba ilmu agama, yang membekas itu bagaimana kita dididik untuk disiplin. Kebersamaan dengan santri lain itu yang engga pernah lupa,” kenangnya.
Seperti yang diungkapkan Lola Amaria, film “Pesantren” sebenarnya sudah rampung diproduksi sejak tahun 2018 lalu. Sebelum akhirnya akan ditayangkan serentak di bioskop mulai 4 Agustus 2022 ini, film “Pesantren” sudah lebih dulu ditayangkan di Belanda pada tahun 2019. Jadwal penayangannya di bioskop sendiri sudah molor sekitar 2 tahun akibat pandemi Covid-19 pada 2020 mendatang.
“2020 seharusnya dirilis tapi pandemi, jadi ketahan dan baru naik ke bioskop 4 Agustus mendatang dengan layar terbatas,” ucapnya
Film Pesantren sendiri diproduksi oleh Negeri Films dan distribusinya di bioskop dilakukan oleh Lola Amaria Productions. Film ini mengambil latar kehidupan para santri di Pondok Kebon Jambu Al Islamy yang ada di daerah Cirebon, Jawa Barat yang dipimpin oleh seorang perempuan.
Sesuai judulnya, film karya sutradara Shalahuddin Siregar itu berusaha untuk menggambarkan tentang bagaimana kehidupan para santri di pesantren melalui kisah dua santri dan guru muda yang ada di pondok pesantren tersebut. Lewat filmnya itu, Shalahuddin Siregar berusaha untuk mematahkan stigma negatif tentang pesantren tradisional yang terkesan tertutup dan kental dengan isu radikalisme.