Enggan Popularitas, Musisi Todung Pandjaitan Lebih Memilih Bikin Buku

BRITISIA – Nama Todung Pandjaitan memang masih sangat asing di kalangan orang awam. Namun siapa yang tahu, kalau pria berambut putih panjang ini ternyata perannya sangat membantu di dunia musik. Perjalanannya di bidang musik bisa di lihat dari eksistensinya saat memproduksi master album solo Indra Lesmana yang pertama, Tragedi pada tahun 1980-an.

Dan kemudian mendirikan manajemen artis, produksi rekaman dan bisnis musik pertama di Indonesia yaitu PT Art Circle Network (ARCI), yang masih aktif hingga kini. Ditemui di ulang tahun nya yang ke 56 tahun, Todung tetap setia pada hobby bermain musiknya tersebut.

“ Yang jelas masih ngeband di cafe-cafe sama band, nama bandnya Cat Funk. Saya gak mikirin umur, di jalanin aja, selama cafenya masih terima. Dan musik kan gak ada umurnya,” paparnya saat di temui di peluncuran web, www.todung.com, Hang Lekiu, Rabu (24/9).

Di usianya yang sudah tak muda lagi, Pria yang sempat membentuk  band Cynomadeus (1990) yang kemudian menjadi CYNO yang berlandaskan musik techno itu memang tidak terlalu suka dengan popularitas. Todung lebih menyukai bermain dari café to café.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *