Hari Bahagia Bakal Digelar IUD dan SDSN Youth Indonesia

Umum1 Dilihat

Bergerak dinamisnya perubahan sosial di masyarakat, kini dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah mendapatkan solusinya. Diantaranya kemiskinan, kelaparan, kelangkaan persediaan air bersih, terancamnya kepunahan hewan, dan tumbuhan, dan masih banyak lagi tantangan hidup lainnya.

Menyadari akan hal tersebut, pada tahun 2012 silam, Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) menetapkan Hari Bahagia Sedunia atau International Day Of Happiness. Hari Bahagia Sedunia yang diperingati setiap tahunnya pada tanggal 20 Maret sejak tahun 2013, kata Ketua President of United in Diversity, Mari Elka Pangestu dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, sebagai sebuah kesadaran bahwa kita membutuhkan pemikiran dan pendekatan baru untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh setiap orang di dunia, yaitu ingin bahagia.

Bahagia seringkali dihubungkan dengan sesuatu yang bersifat materi dan memberikan kesenangan. Namun sesungguhnya Bahagia tidak terbatas pada hal tersebut dan jauh lebih dalam maknanya. “Ironisnya, meski semakin gencar mengejar kebahagiaan, namun seringkali kita melakukan tindakan yang justru dapat mengakibatkan diri kita menjadi tidak bahagia, misalnya dengan membuang sampah sembarangan, menebang pohon sembarangan, kemubaziran persediaan makanan, pemborosan penggunaan energi, menggunakan produk yang tidak ramah lingkungan, dan masih banyak lagi”tuturnya.

Namun, apakah ada cara yang jitu untuk bahagia yang sesungguhnya? Dan apakah sebenarnya arti bahagia yang sesungguhnya. United In Diversity (UID) kata Mari Pengestu, meyakini bahwa ada tiga cara untuk bahagia, yaitu menjaga harmoni antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan spiritualitasnya.

Menurutnya, ketiga cara ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yang telah dicanangkan oleh PBB pada tanggal 25 September 2015. Tujuan pertama hingga kesepuluh, yaitu menghapus kemiskinan hingga mengurangi kesenjangan di masyarakat menunjukkan harmoni antara manusia dengan manusia; sedangkan tujuan kesebelas hingga kelimabelas yaitu kota yang berkelanjutan hingga kehidupan di alam, menunjukkan harmoni antara manusia dengan alam; dan tujuan keenambelas hingga ketujuhbelas tentang perdamaian hingga kemitraan menunjukkan harmoni antara manusia dengan spiritualitasnya. “Maka jika dengan kesadaran penuh kita bulatkan hati berusaha mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan ini, niscaya kita semua akan mencapai kebahagiaan,”tandasnya.

Untuk mengajak seluruh pihak baik pemerintah, lanjut Mari Pangestu, para pelaku usaha dan masyarakat umum berpartisipasi secara aktif, maka UID bersama dengan SDSN Youth Indonesia menginisiasi sebuah aksi nyata yang disebut sebagai “SDG Happiness Action” atau “aksi mewujudkan SDG untuk mencapai kebahagiaan bersama” . Sebagai langkah awal dari aksi ini, maka diselenggarakanlah sebuah perayaan Hapy Day. Sebuah aksi dan janji untuk Bahagia yang dilaksanakan pada area Car Free Day pada hari Minggu tanggal 19 Maret 2017.

Nantinya, Hari Bahagia ini dimeriahkan dengan beragam kegiatan bahagia, seperti : Happy Walk, Happy Dance, Happy Flashmob, Happy Moment Sharing, Happy Play, dan Happy Pyramid.IMG 20170315 WA0036 1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *