Ranto Simanjuntak Istri Merestui, Impian Terwujud

Bro0 Dilihat

IMG 20170404 WA0002 IMG 20170404 WA0001 IMG 20170404 WA0004

Britisia -Memiliki sebuah hobi tentu sangat menyenangkan. Apalagi jika hobi tersebut mendapat dukungan dari keluarga. Itulah yang dirasakan oleh pengacara Ranto Simanjutak. Pengacara yang telah menangani puluhan kasus ini memang telah cukup lama memendam keinginan untuk memiliki sebuah motor besar.  Dan keinginannya tersebut kini telah terwujud.

Mengantongi ijin dari sang istri, ranto pun akhirnya membeli sebuah motor Harley Davidson dengan tipe Fatbob.”Saya sudah dari mulai jaman SMA lihat Harley rasanya macho. Dari film Renegade. Tapi kan motor itu kasaranya nggak semua orang bisa beli. Sehingga Cuma menjadi mimpi,’ ucap Ranto.

Awalnya, memang hanya menjadi sebuah mimpi. Walaupun karirnya cukup bersinar, namun Ranto tetap tak memberanikan diri untuk membeli Harley Davidson. Hingga akhirnya, seorang teman di pengurusan karate mengajaknya untuk bergabung di komunitas Harley. Teman itu pulalalah yang membantu Ranto untuk merayu sang istri.

Nah, kenapa saya baru belakangan terjun, dari ijin dari istri itu yang susah. Karena nggak semua perempuan itu mau suaminya pergi dan naik motor. Lebih bahaya. Setelah saya jelasin, ini cuma hobi, akhirnya dibolehin,” kata Ranto sambil tertawa. Ranto langsung jatuh kepada Harley Fatbob tahun 2013 berkelir oranye yang ditawarkan oleh temannya.  Saat mencobanya, Ranto merasa motor tersebut sangat cocok dengan dirinya.

Tanpa pikir panjang, ia pun akhirnya membelinya. Ranto lantas bergabung dengan Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) chapter Jakarta Barat. Seperti penghobi lainnya, Ranto juga mulai mempercantik motornya tersebut. Namun ia memodifikasi lebih kepada kebutuhan.”Kalau kayak gini paling cuma kebutuhan. Seperti tas samping untuk touring. Back seat. Kayak aksesoris aja,” kilahnya.

Siapapun tahu jika Harley Davidson adalah motor yang mahal. Begitupula dengan aksesorisnya. Namun demi sebuah hobi, Ranto tak mempermasalahkan hal tersebut. ”Kalau hobi susah ya. Kemarin rubah aksesoris. Stangnya dibikin lebih tinggi karena orisinilnya kalau bawa jalan jahu capek. Kemarin sekali ganti hampir satu motor bebek,” kata Ranto sambil tertawa.

Bersama klubnya, Ranto pun kerap mengadakan touring. Tak tanggung-tanggung, Ranto pernah ke Bali, bahkan sampai Palembang dengan mengendarai motornya. Bagi Ranto, mengendari sebuah motor besar memang memiliki kepuasan tersendiri. Walaupun terkadang hobinya tersebut sedikit mengundang bahaya.”Waktu itu kondisi capek. Waktu konvoi, di depan sudah lewatin truk, saya di belakngnya nggak sampai. Hampir kejadian. Banting kiri kanan. Kadang buat ngeri juga,” ucap Ranto (Pin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *